Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah sangat penting mengingat belum tersosialisasikannya secara menyeluruh cara perawatan kebersihan organ reproduksi, perilaku seksual pranikah, kehamilan anak yang berisiko dan masalah reproduksi pada peserta didik saat ini dan setelah dewasa. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak usia sekolah lebih menekankan kepada proses pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai dewasa sehat dan mengasah kemampuan/daya tangkal peserta didik untuk menghindarkan diri dari perilaku berisiko atau pengaruh luar yang akan berdampak negatif bagi kesehatan mereka khususnya kesehatan reproduksi.
Materi kesehatan reproduksi yang diberikan bagi anak usia sekolah antara lain:
1. Konsep dasar pendidikan kesehatan reproduksi
2. Nilai, norma, batasan diri dan hubungan dengan orang lain
3. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
4. Masalah kesehatan reproduksi peserta didik
5. Gender dan kekerasan
6. Teknologi, informasi dan komunikasi
7. Dukungan dan layanan masalah kesehatan reproduksi di sekolah
Kegiatan
Pemberian materi kesehatan reproduksi kepada peserta didik disesuaikan dengan usia, tingkat pendidikan dan terintegrasi dengan mata pelajaran (diberikan dalam bentuk permainan dan diskusi kasus) secara intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Waktu
Sekolah dapat memilih waktu pelaksanaan Pendidikan kesehatan reproduksi sebagai berikut:
• Intrakurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali setiap minggu pada jam pelajaran Guru BK/Guru kelas atau terintegrasi pada mata pelajaran guru lainnya seperti IPA atau PJOK yang sesuai. Kegiatan dilaksanakan di kelas masing-masing.
• Kokurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali setiap minggu.
• Ekstrakurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali setiap minggu melalui kegiatan secara interaktif/dalam bentuk permainan.
Pelaksana
Guru kelas, guru mata pelajaran IPA, PJOK, guru UKS/M, peserta didik.
Sarana
• Buku-buku pedoman/panduan kesehatan reproduksi/rencana aksi guru.
• Video tutorial dan media KIE lainnya.
Langkah-Langkah
• Intrakurikuler: Pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui program Aksi Guru secara berjenjang dari Direktorat GTK (Guru & Tenaga Kependidikan) Kemendikbud.
• Kokurikuler: dilaksanakan seperti alur pemberian pelajaran melalui Kokurikuler seperti biasanya.
• Ekstrakurikuler: dilaksanakan sedikitnya 1 kali setiap minggu dengan memberikan pemahaman dan keterampilan terkait kesehatan reproduksi. Guru menyampaikan pendidikan kesehatan reproduksi melalui diskusi, bermain peran, studi kasus dan permainan