Pendidikan gizi merupakan upaya untuk mengubah sikap dan perilaku untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik. Pemenuhan gizi seimbang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pencapaian pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang optimal sehingga mereka dapat mengikuti proses pembelajaran secara lebih baik.
Kegiatan
Kegiatan pendidikan gizi di Sekolah terdiri dari:
1. Pemahaman akan gizi seimbang atau Isi Piringku, termasuk contoh pada saat acara-acara yang diselenggarakan di sekolah (rapat komite sekolah, acara kesenian, ulang tahun sekolah, Hari Guru, dan sebagainya).
2. Sarapan bersama dengan gizi seimbang. Umpan balik dari guru kelas terhadap sarapan bersama yang dibawa peserta didik.
3. Konsumsi tablet tambah darah.
4. Menghindari/meminimalisir makanan siap saji, makanan/minuman yang berpemanis, pengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak.
5. Pendidikan gizi diberikan kepada petugas kantin, pedagang kaki lima, dan warung di sekitar sekolah untuk menghindari menjajakan makanan siap saji, makanan/minuman yang berpemanis, pengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak.
Peserta didik diminta untuk membawa bekal dari rumah sesuai dengan prinsip Isi Piringku dan membawa air putih secukupnya. Sarapan bersama dilakukan sebelum atau sekitar pukul 07.00 pagi agar dapat mendukung proses pembelajaran. Aktivitas fisik diajarkan dan diaktifkan kepada semua peserta didik untuk mencegah dan meminimalisir kelebihan berat badan termasuk obesitas.
Waktu
Kegiatan sarapan bersama dilaksanakan minimal satu kali dalam seminggu sebelum jam pelajaran pertama. Kegiatan ini dilaksanakan berurutan pada hari yang sama dengan kegiatan cuci tangan pakai sabun, pemberian tablet tambah darah bagi peserta didik puteri tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dan sikat gigi bersama.
Tempat
Pendidikan gizi bisa dilaksanakan di kelas masing-masing atau di luar kelas yang kondusif untuk bisa melakukan sarapan bersama. Namun untuk pelaksanaan yang lebih tertib dan cepat (efisiensi waktu) disarankan untuk dilaksanakan di kelas masing-masing dengan pengawasan guru kelas.
Pelaksana
Guru kelas, kader kesehatan sekolah, peserta didik.
Sarana
1. Bekal sarapan menu bergizi seimbang yang dibawa oleh masing-masing peserta didik dan makanan atau minuman pada acara sekolah.
2. Sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
3. Materi edukasi gizi seperti modul Aksi Bergizi untuk fasilitator dan Buku Saku Aksi Bergizi untuk peserta didik, atau materi edukasi gizi lainnya yang dikeluarkan Kemenkes/ sumber lainnya yang diakui kebenarannya (digital/bahan cetak).
Langkah-Langkah
1. Orang tua/wali menyiapkan bekal sarapan dengan menu gizi seimbang untuk dibawa ke sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Peserta didik melaksanakan sarapan di kelas masing-masing didampingi oleh guru kelas. Pada saat pelaksanaan, guru meminta peserta didik untuk:
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan
b. Berdoa
c. Sarapan bersama dengan menu bergizi seimbang
d. Diakhiri minum tablet tambah darah khusus bagi remaja putri
e. Minum air putih
f. Membuang sampah pada tempatnya
g. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah sarapan
3. Pada saat peserta didik melaksanakan sarapan bersama, guru memantau menu makanan yang dibawa oleh peserta didik dan memastikan menu yang dibawa adalah menu gizi seimbang sesuai dengan ketentuan “Isi Piringku”.
4. Dalam memantau pelaksanaan sarapan bersama, guru kelas dapat dibantu oleh kader kesehatan sekolah pokja gizi di masing-masing kelas.
5. Guru menyampaikan pendidikan gizi kepada peserta didik sesuai topik yang ada di buku Aksi Bergizi, buku rapot seri informasi dan buku lainnya
Tautan Penting mengani Pendidikan Gizi.
1. Pendidikan untuk Anak (Nutrition Education for Children): https://linktr.ee/pendidikan_gizi_untuk_anak
2. Pendidikan untuk Orang Tua (Nutrition Education for Parents): https://linktr.ee/pendidikan_gizi_orang_tua_masy